Jam weker menunjukan jam 3 dini hari. Seorang pria berbaring menatap langit-langit kota Malang. Dia berusaha membiarkan khayalannya terbang bebas. Setiap kali selesai dengan satu rangkaian pemikiran, dia berusaha untuk bertanya kepada dirinya sendiri, mengapa. Mungkin ada sesuatu yang dia usahakan untuk menemukannya? Kalau saja dia tidak bisa menikmati gelapnya dunia, dia mungkin telah menyelinap ke dunia impian. Sedikit menakutkan pikirannya. Semakin santai dan semakin terbuka dirinya terhadap pemikiran-pemikiran serta imaji-imaji yang datang dengan bebas, semakin dia merasa seakan-akan dia berada di gubuk dekat danau kecil di tengah hutan. Pria tersebut sendirinya sedang merancang beberapa kejutan, tapi apakah dia dapat mengontrol dirinya sendiri sepenuhnya? Apakah kesadaran itu? Bukankah itu salah satu teka teki terbesar alam raya? Apa yang membuat kita “ingat” segala sesuatu yang telah kita lihat dan alami? Dia menutup matanya sebentar. Lalu dia membuka