Makalah
Diajukan
untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah
Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen
Semester VII/2014
Disusun oleh (Kelompok 2) :
Ikrom F.I (11121070)
Ade Martika Sari (11121026)
Luthvika (12121033)
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS
TRILOGI
JAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia-Nyalah kami
mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah tentang “Kasus 2 PUENTE HILLS TOYOTA”
ini disusun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas Sistem Perencanaan dan
Pengendalian Manajemen dan diharapkan melalui makalah ini, kami dapat menambah wawasan mengenai Strategi
Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada Lely Dahlia, SE., M. Ak, selaku dosen Sistem
Perencanaan dan Pengendalian Manajemen
kami yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi para pembaca
dan penulis yang lain.
Jakarta,
30 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puente Hills Toyota (PHT) adalah diler Toyota
yang besar. Penjualan tahunan berkisar $85 juta termasuk hampir $10 juta dari
bengkel, yang menyediakan layanan untuk semua diler Hitchcock di City of
industry. PHT memiliki total 145 orang karyawan dan total keuntungan tahunan
berkisar $1,8 juta.
PHT telah memenangkan beberapa penghargaan untuk kinerja yang sangat
baik.sebagai contoh, diler telah memenangkan penghargaan Toyota presiden Awards
karena keunggulannya dalam semua aspek selama 13 tahun.
Pada tahun 2003, PHT bergerak pada hal baru, canggih, $13 juta untuk
fasilitas dengan luas ruang 119.000 meter persegi. Gedung yang baru memberikan
fasilitas terbaru bagi pelanggan, termasuk bagi pelanggan, termasuk area
bermain anak, gedung pertunjukan, area kerja yang efisien, dan ruang untuk
pengembangan.
Struktur organisasi PHT cukup khas dalam industri
tersebut, hal yang unik dalam organisasi adalah mengombinasikan departemen
penjualan kendaraan baru dan penjualan kendaraan bekas.hanya sekitar satu dari lima diler
mobil,biasanya yang terkecil, memiliki departemen yang mengombinasikan
penjualan kendaraan. Namun, manajer PHT lebih menyukai fleksibilitas dari
tenaga penjual mereka untuk menjual kendaraan yang diinginkan oleh konsumen.baik
itu baru atau bekas, dan beberapa konsumen ingin melihat keduanya,baik
kendaraan baru maupun bekas.
Masing-masing departemen PHT dikelola sebagai pusat
keuntungan. Ada banyak biaya tidak langsung atau biaya overhead, seperti gaji
administrasi diler dan biaya iklan diler, yang diberikan atau dialokasikan pada
departemen. Hanya beberapa infrastruktur yang berhubungan dengan hal tersebut
(misalnya sewa dan yang sama dengan hal tersebut) dan beberapa pengeluaran
lainnya di mana manager departemen hanya memiliki pengendalian yang kecil atau
tidak memiliki pengendalian sama sekali (seperti pajak,
hukum, dan audit) yang
tidak dialokasikan pada mereka.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui kepuasan pelanggan terhadap
produk dan servis PUENTE HILLS TOYOTA?
2. Bagaimana cara departemen PHT mengombinasikan penjualan
kendaraan baru dan bekas?
3. Bagaimana cara untuk mengukur efektivitas hasil yang
dapat dikendaliakan secara efektif dalam perusahaan?
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kelaziman Pengendalian Hasil
Pengendalian hasil
biasanya digunakan untuk mengendalikan perilaku karyawan pada berbagai
tingkatan organisasi.mereka membutuhkan elemen dalam pendekatan pemberdayaan
karyawan oleh manajemen,yang telah menjadi trend manajemen utama.pengendalian
hasil didominasi pengertian pengendalian perilaku karyawan profesional dengan
kekuasaan keputusan,seperti manajer.
2.2 Pengendalian hasil dan masalah pengendalian
Pengendalian hasil
menyediakan beberapa manfaat tipe pencegahan.hasil yang didefinisikan dengan
baik akan memberi informasi pada karyawan apa yang di harapkan dari mereka dan
mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang dapat mengeluarkan hasil yang
diinginkan.pengendalian hasil mengurangi potensi kurangnya pengarahan.pengendalian
hasil juga dapat menjadi efektif khusus yang terkait dengan masalah motifasi.
2.2.1
Elemen pengendalian
hasil
a)
Mendefinisikan dimensi kinerja
Hal yang menantang dan melibatkan keseimbangan
tanggung jawab organisasi pada semua pemegang kepentingan,termasuk (pemilik
modal) memberi pinjaman, karyawan, pemasok, konsumen dan masyarakat.
b)
Mengukur kinerja
Elemen penting dari sistem pengendalian hasil
kinerja khusus dari entitas organisasi atau seorang karyawan pada periode waktu
tertentu.pengukuran kinerja biasanya bervariasi diseluruh level organisasi.pada
level organisasi yang lebih tinggi,sebagaian besar dari hasil yang penting
dalam pasar yang baik(seperti harga saham) atau keuangan(seperti return on
equity_ROE).
c)
Menentukan target kinerja karyawan
Elemen penting lainnya dalam pengendalian hasil
karena mempengaruhi tindakan, seperti meningkatkan motivasi dengan menyediakan
tujuan yang jelas bagi karyawan untuk dicapai,dibandingkan dengan hanya
diberikan kenyataan yang tidak jelas. Target kinerja membuat karyawan dapat
menilai kinerja mereka sendiri.orang tidak akan memberikan respons sebagai
umpan balik kecuali mereka dapat menginterpretasikannya dan bagian penting dari
interpretasi melibatkan perbandingan kinerja aktualrelatif terhadap
target.target yang membedakan kinerja baik dan buruk.
d)
Memberi imbalan
Elemen akhir dari sistem pengendalian hasil.imbalan
yang termasuk dalam perjanjian insentif bisa dalam berbagai bentuk yang menilai
bagi karyawan, seperti kenaikan gaji,bonus,promosi,keamanan kerja,penugasan,kebebasan,pengenalan
dan kekuasaan.
2.2.2
Kondisi yang menentukan efektifitas
pengendalian hasil
a.
Pengetahuan dari hasil yang diinginkan
b.
Kemampuan untuk mempengaruhi hasil yang diinginkan
(pengendalian)
c.
Kemampuan untuk mengukur efektifitas hasil yang dapat
dikendalikan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Cara mengetahui kepuasan pelanggan terhadap produk
dan servis PUENTE HILLS TOYOTA
Memberikan
kuesioner kepada pelanggan yang menanyakan pelayanan kepada konsumen dengan
serangkaian yang di fokuskan pada kepuasan terhadap :
a)
pembuatan janji
pelayanan service
b)
penulisan pesanan
pelayanan
c)
kualitas pekerjaan
d)
ketepatan waktu
pekerjaan
e)
harga
f)
fasilitas
Kemudian hasil dari respons kuesioner tersebut langsung
dikirim kepada perusahaan dan dijumlahkan dalam indeks kepuasan konsumen
(customer satisfaction indeks-CSI) yang memberi perhatian mengenai apa yang
dibayar oleh pabrik dan manager diler.pabrik sering kali merubah alokasi
kendaraan pada diler jika penilaian CSI lebih rendah dari tingkatan yang bisa
diterima dalam tiga tahun berturut-turut.
Ø
Contoh formulir survei
konsumen tenaga kerja penjual adalah sebagai berikut :
a)
presentasi produk
b)
negosiasi
c)
dokumen final
d)
menerima kendaraan anda
e)
komunikasi diler
f)
fasilitas, dsb
3.2 Cara departemen PHT mengombinasikan penjualan
kendaraan baru dan bekas
Dengan
struktur organisasi PHT cukup khas dalam industri, manajer dari departemen
penjualan kendaraan baru dan bekas
melaporkan secara langsung pada general manager diler. Akan tetapi,manager PHT
lebih menyukai fleksibilitas dari tenaga penjual mereka untuk menjual kendaraan
yang diinginkan oleh konsumen.masing-masing departemen PHT dikelola sebagai
pusat keuntungan.ada banyak biaya tidak langsung atau biaya overhead yang
dialokasikan pada departemen.keuntungan dari departemen lain, data posisi
keuangan, penjualan perunit berdasarkan model,rekening personil perdepartemen
dan kategori dan berbagai rasio kinerja (misalnya, bonus total sebagai
persentase penjualan, rata-rata laba kotor perunit masing-masing model yang terjual).keuntungan
departemen PHT sangat beragam.pada sebagian besar diler, penjualan baru di PHT
hanya memberikan keuntungan marginal.kendaraan bekas memberikan sumber
keuntungan yang lebih tinggi.untuk beberapa kendaraan baru, hanya berbeda $800 antara
window sticker price dan biaya diler,sehingga margin tidak terlalu banyak dan
tidak terlalu banyak ruang untuk menawar.pada kendaraan bekas, kami memiliki
kesempatan keuntungan yang lebih sedikit.sering kali dapat melakukan tukar
tambah sebesar $2.000, mengambil sebesar $1.500 yang senilai dengan pekerjaan
tersebut dan menjualnya dengan harga $6.000. walaupun semua tenaga penjual PHT
dapat menjual kendaraan bekas maupun baru, pemisahan keuntungan kendaraan baru
dan bekas untuk mengalokasikan beberapa biaya.hal yang berkaitan dengan biaya
dipisahkan 70% untuk kendaraan baru dan 30% untuk kendaraan bekas.
3.3 Untuk mengukur efektivitas hasil yang dapat
dikendaliakan secara efektif dalam perusahaan
Memiliki kemampuan untuk membangkitkan perilaku yang diinginkan,seperti
sebagai berikut :
a)
Ketepatan
Ketepatan
adalah kualitas yang penting karena
tanpanya pengukuran kehilangan banyak informasi yang berharga.pengukuran yang
tidak tepat meningkatkan risiko kesalahan evaluasi kinerja.karyawan akan
bereaksi negatif terhadap ketidakadilan yang pasti akan timbul ketika kinerja
yang sama-sama baik diukur secara berbeda.
b)
Objektivitas
Ada
dua cara untuk menaikan objektivitas pengukuran:
-
Memiliki pengukuran yang
dilakukan oleh orang yang independen dalam proses,
seperti pada departemen pengendalian.
-
Memiliki pengukuran yang
telah diverifikasi oleh pihak yang independen, seperti
auditor.
c)
Tepat waktu
Tepat waktu sangat
penting dalam pengukuran kualitas kinerja karyawan,
seperti
-
motivasi,karyawan
membutuhkan penekanan kembali terhadap
kinerjanya agar dapat melakukan kinerja yang baik.
-
Tepat waktu dapat
meningkatkan nilai intervensi yang mungkin diperlukan.jika pengukuran kinerja
yang digunakan tidak tepat waktu,maka tidak mungkin untuk mengintervensi untuk
memastikan penyebab masalah sebelum masalah itu menyebabkan (lebih banyak)
kerugian.
d)
Mudah dipahami
-
karyawan perilakunya
dikendalikan seharusnya memahami bahwa mereka harus bertanggung jawab terhadap
apa yang mereka lakukan.
-
Karyawan seharusnya
memahami apa yang harus mereka lakukan untuk memengaruhi pengukuran, para
karyawan diberdayakan untuk mengerjakan apa yang dapat mereka lakukan untuk
dapat mempengaruhinya.pada kenyataannya, ini merupakan keunggulan dari pengendalian,pengendalian
yang baik dapat dicapai tanpa memahami secara pasti bagaimana para karyawan
akan memproduksi hasilnya.
e)
Efisiensi biaya
Pengukuran yang memiliki semua kualitas, tetapi terlalu
mahal untuk dikembangkan atau digunakan dalam pengumpulan data.perusahaan
memerlukan alternatif penyesuaian yang lain, dengan pengukuran yang lebih
efisien dari sisi biaya.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1
Kesimpulan
Kepuasan konsumen jelas merupakan hal penting dalam
pencapaian penjualan yang berulang dan juga keuntungan masa depan.survey
tingkat kepuasan konsumen telah dilakukan pada setiap konsumen yang membeli
atau menyewa mobil atau perbaikan di diler.
DAFTAR PUSTAKA
Merchant, Kenneth A dan Van der Stede, Wim A. (2014) Edisi
3. Sistem Pengendalian
Manajemen.Jakarta Selatan: Salemba Empat
Komentar
Posting Komentar