Langsung ke konten utama

MEMBANGKANG!

Tumbuh dan Berkembang (Bagi Kita), Membangkang (Menurut-nya)


“Lihatlah, kita sekarang ini begitu optimis. Begitu pasti dalam menjejak pada perkembangan, biarpun perlahan. Biarpun atmosfer saat ini terasa keras dan kejam tapi kami tetap optimis.” Itu jawabnya mengapa kita terlihat nyaman dengan situasi ini. “Tapi”, kataku, “engkau tidak melihat dimukanya, pada saat ini. Aku begitu pesimis terhadap mereka.” Dia cuma tertawa. Aku berkata mengapa justru dalam setiap ide konstruktif-nya ada pengkhianat. Seolah-olah tiap-tiap orang dari kita dipandang sebagai pengkhianat-pengkhianat. 

Kita (secara keseluruhan) adalah pion-pion untuk meneruskan tongkat estapet menuju tujuan murni bersama. Namun kita dimain-mainkan dan harus mau sukarela begitu kepada mereka. Lalu kita pion siapa? Mereka? Aku tidak percaya kepada apapun, kecuali yang sesuai dengan idealnya tujuan awal bersama. 


Dewasa ini aku berpendapat bahwa kita adalah pion dari diri kita sendiri sebagai keseluruhan. Kita adalah arsitek nasib kita, tapi kita tak pernah dapat menolaknya. Kita asing, ya kita asing dari ciptaan/pemikiran kita sendiri. Itulah aku kira mengapa kita harus belajar memahami, dan dalam hal ini mengapa aku pesimis. Barangkali cuma orang gila yang tahu tentang situasinya?

Seolah-olah ketika kita melihat sejarah dari yang mereka gambarkan, maka yang kita jumpai hanya pengkhianatan. Seolah-olah dalam setiap ruang dan waktu kita hidup diatasnya. Ya, betapa tragisnya. Manusia-manusia yang tak sepaham dengannya takkan lepas dari hujatannya dibelakang. Awal kita hidup dan kita menerima itu sebagai keharusan. Tapi bagiku perjuangan dan perlawanan atas suara hati harus tetap ada. Usaha pemutihan terhadap hitamnya noda dari cerita mereka kepada generasi baru.


Akhirnya kita tersadar akan kesia-siaan itu. Kita tahu akan absurd-nya. Dan itulah perjuangan dalam melaksanakan estapet ini. Stand like a hero, and die bravely. Aku kira dan bagiku itulah kesadaran akan kebenaran yang sesungguhnya. Sadar akan tumbuh dan berkembang....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STUDI KASUS AXEON N.V

STUDI KASUS AXEON N.V : PENGENDALIAN TINDAKAN, PERSONEL DAN BUDAYA Makalah yang disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Perencanaan dan Penegendalian Manajemen Semester VII/2014 Disusun Oleh: Ade Martika Sari        11121026 Ikrom F.I                     11121070 Luthvika                      12121033 Jurusan Akuntansi  UNIVERSITAS TIR L OGI JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR             Puji syukur Penulis  ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang karena atas tuntunan-Nya yang telah memberi rahmat dan hikmat-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini tentang kasus Axeon N.V ; Pengendalian Tindakan, Personel dan Budaya sebagai syarat pemenuhan nilai pada mata kuliah Sistem Perencanaan dan Penegendalian Manajemen Jurusan Akuntansi Universitas Trilogi. Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan pada penulisan makalah ini. Oleh sebab itu penulis dengan senang hati akan menampung dan menerima saran dan kritik yang bersif

STUDI KASUS PUENTE HILLS TOYOTA

Makalah Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Semester VII /201 4 Disusun oleh (Kelompok 2 ) : Ikrom F.I                           (111210 70 ) Ade Martika Sari              (111210 26 ) Luthvika                            ( 12121033 ) JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA 201 4 KATA PENGANTAR             Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nyalah kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.             Makalah tentang “Kasus 2 PUENTE HILLS TOYOTA ” ini disusun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen dan diharapkan melalui makalah ini, kami dapat menambah wawasan mengenai Strategi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.             Kami mengucapkan terima kasih kepada L ely Dahlia, SE., M. Ak, selaku dosen Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen kami ya

CIHEULANG – MANDALAWANGI, JALUR BASAH BERPACET RIA

Mandalawangi, Juni yang indah ketika bunga abadi memekarkan dirinya, untuk menghiasi kesunyian taman ini. Terbangun dibawah sinar sang surya yang tertutup puncak punggungan dari sudut timur. Kami hadir kembali menembus kabut tipismu membawa semangat baru. Terdapat banyak jalur yang bisa dilewati untuk menuju Mandalawangi, Gunung Pangrango. Jalur yang paling terkenal dan tak asing lagi ditelinga kita adalah jalur dari Cibodas dan dari Gunung Putri. Pada kesempatan kali ini, team kami dengan personil tiga orang, memilih jalur lain. Dengan persiapan matang dan penuh semangat, kami lakukan pendakian melalui jalur Ciheulang. Memulai perjalanan dari Kalibata, Jakarta selatan pukul 18.00 WIB, menaiki minibus berwarna hijau dengan bentuk kotak, mengantarkan kami menuju terminal Kampung Rambutan untuk melanjutkan perjalanan dengan bus antar Provinsi. Tiba di Sukabumi pukul 03.00 WIB, kami segera mencari tempat untuk sejenak beristirahat memejamkan mata. Di sebuah pos tengah-te