Langsung ke konten utama

LORONG SUNYI, SELIMUT TERLIPAT RAPI

Ketika kegelisahan sedikit demi sedikit menjadi selimut malam-malamku, ketika waktu telah mengantarkanku pada masa-masa diujung tanduk menuju toga dikepala, selalu dalam kebimbangan. Entahlah sebab apa yang terjadi didepan mata dan selalu menghantui pikiran, fenomena keadaan dimana kedewasaan diri harus tampak dalam mengambil sebuah keputusan dalam menghadapi semua problema. Menuntut agar lebih bersikap arif dan bijaksana.

Malam ini ketika bintang-bintang tak kunjung menampakkan lagi sinarnya karena mendung yang selalu datang, selalu mengingatkanku pada sebuah pilihan hidup. Ya! Ternyata hidup itu bukanlah seperti yang mereka bilang. Hidup bukan bagaikan roda, bagiku hidup itu bagaikan menaiki sebuah anak tangga, berjalan ke atas dengan perlahan tapi pasti. Kita selalu meng-upgrade diri kita dan selalu naik level, dimana tangga harus ku jejaki dengan rutinitas kehidupan yang semakin tinggi, semakin dituntut agar tak terjatuh jauh pada anak tangga yang jauh dibawah.

Realita kehidupan ini selalu tidak bisa terjawab, lucunya lagi ketika banyak kenyataan dan fakta yang terjadi dapat dikalahkan dengan sebuah asumsi hukum normative yang subjektif. Basa basi menjadi hits dan disukai oleh segelintir, sisanya sebagian tetap pada pergerakan dan hal pasti. Apakah pengajaran yang terjadi menjadikan kita sebagai seorang robot? Saya tertarik sekali pada kutipan iklan Unilever “musuh terbesar kita adalah apatis”.

Sadar atau tidak akupun mengetahui bahwa aku berada pada akuarium yang kecil, namunku berusaha menjadi ikan yang besar didalamnya. Aku tak menyalahkan akuariumnya, karena itu sebuah wadah yang juga berjasa dan tergantung diri masing-masing tekad menjadi besar atau tidak. Hal terpenting adalah menghiasi wadah yang kecil agar ukuran tak lagi sebagai acuan penilaian ketika kecil itu bisa menimbulkan keistimewaan.


Nada-nada terus menghiasi pendengaran saat jari ini terus menari-nari, desiran angin menghusap debu-debu berterbangan, malam tak lagi dingin, semakin kupelajari semakin ku tak tau…..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STUDI KASUS AXEON N.V

STUDI KASUS AXEON N.V : PENGENDALIAN TINDAKAN, PERSONEL DAN BUDAYA Makalah yang disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Perencanaan dan Penegendalian Manajemen Semester VII/2014 Disusun Oleh: Ade Martika Sari        11121026 Ikrom F.I                     11121070 Luthvika                      12121033 Jurusan Akuntansi  UNIVERSITAS TIR L OGI JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR             Puji syukur Penulis  ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang karena atas tuntunan-Nya yang telah memberi rahmat dan hikmat-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini tentang kasus Axeon N.V ; Pengendalian Tindakan, Personel dan Budaya sebagai syarat pemenuhan nilai pada mata kuliah Sistem Perencanaan dan Penegendalian Manajemen Jurusan Akuntansi Universitas Trilogi. Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan pada penulisan makalah ini. Oleh sebab itu penulis dengan senang hati akan menampung dan menerima saran dan kritik yang bersif

STUDI KASUS PUENTE HILLS TOYOTA

Makalah Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Semester VII /201 4 Disusun oleh (Kelompok 2 ) : Ikrom F.I                           (111210 70 ) Ade Martika Sari              (111210 26 ) Luthvika                            ( 12121033 ) JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA 201 4 KATA PENGANTAR             Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nyalah kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.             Makalah tentang “Kasus 2 PUENTE HILLS TOYOTA ” ini disusun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen dan diharapkan melalui makalah ini, kami dapat menambah wawasan mengenai Strategi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.             Kami mengucapkan terima kasih kepada L ely Dahlia, SE., M. Ak, selaku dosen Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen kami ya

CIHEULANG – MANDALAWANGI, JALUR BASAH BERPACET RIA

Mandalawangi, Juni yang indah ketika bunga abadi memekarkan dirinya, untuk menghiasi kesunyian taman ini. Terbangun dibawah sinar sang surya yang tertutup puncak punggungan dari sudut timur. Kami hadir kembali menembus kabut tipismu membawa semangat baru. Terdapat banyak jalur yang bisa dilewati untuk menuju Mandalawangi, Gunung Pangrango. Jalur yang paling terkenal dan tak asing lagi ditelinga kita adalah jalur dari Cibodas dan dari Gunung Putri. Pada kesempatan kali ini, team kami dengan personil tiga orang, memilih jalur lain. Dengan persiapan matang dan penuh semangat, kami lakukan pendakian melalui jalur Ciheulang. Memulai perjalanan dari Kalibata, Jakarta selatan pukul 18.00 WIB, menaiki minibus berwarna hijau dengan bentuk kotak, mengantarkan kami menuju terminal Kampung Rambutan untuk melanjutkan perjalanan dengan bus antar Provinsi. Tiba di Sukabumi pukul 03.00 WIB, kami segera mencari tempat untuk sejenak beristirahat memejamkan mata. Di sebuah pos tengah-te