Langsung ke konten utama

PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN TUNAI


1.      PENDAHULUAN

Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya peningkatan dan perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh peningkatan dan perkembangan tersebut perusahaan membutuhkan kegiatan usaha yang luas dan besar. Pada perusahaan yang volume kegiatannya luas dan besar tidak mungkin lagi pengawasan dilakukan oleh pimpinan perusahaan, maka pimpinan melimpahkan wewenangnya pada bawahan dengan catatan tanggungjawab terakhir tetap berada di puncak pimpinan. Untuk memberikan keyakinan bahwa apa yang dilaporkan bawahan tentang perusahaan adalah benar, maka pimpinan perusahaan membutuhkan adanya internal auditing sebagai pengawas di dalam perusahaan.

Internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independent dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Internal auditing memiliki tujuan yaitu membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggungjawabnya secara efektif. Untuk itu internal auditing akan melakukan analisis, evaluasi, dan mengajukan saran-saran seperti perbaikan untuk pihak manajemen. Tujuan pemeriksaan mencakup pola pengembangan pengawasan yang efektif dengan biaya yang wajar. Fungsi internal auditing adalah menilai efisiensi dan efektifitas pengendalian internal.

2.      KAJIAN TEORI

Dalam organisasi perusahaan yang relatif kecil, pimpinan perusahaan masih mampu melakukan pengendalian secara langsung. Tetapi dengan semakin berkembangnya perusahaan baik dalam kegiatan operasi maupun sumber daya manusianya, maka kemampuan pimpinan untuk mengendalikan perusahaan menjadi terbatas. Keadaan ini yang menyebabkan pimpinan melimpahkan sebagian wewenangnya kepada karyawan. Meskipun wewenang diserahkan kepada bawahan, tetapi tanggung jawab tetap berada di tangan pimpinan. Oleh karena itu, pimpinan membutuhkan suatu pengendalian yang dapat mengamankan assets perusahaan contohnya kas.

Menurut Warren, Reeve, Fess (2005) Kas meliputi koin, uang kertas, cek, wesel (money order atau kiriman uang melalui pos yang lazim berbentuk draft bank atau cek bank), dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank yang bersangkutan. Fungsi kas yaitu untuk pembayaran dalam jumlah kecil dan kas untuk keperluan khusus. Karena begitu mudahnya uang dialihkan atau dipindahtangankan, maka kas merupakan aktiva yang cenderung diselewengkan atau disalahgunakan oleh karyawan. Oleh karena itu, perusahaan harus merancang dan menggunakan pengendalian untuk mengamankan kas serta wewenang pengendalian terhadap transaksi kas.

Menurut Mulyadi (2002) menjelaskan arti dari auditing yaitu suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang bersangkutan.

3.      PEMBAHASAN

Metode Analisis Data

            Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka untuk menganalisis seta mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variable independent (Audit Internal) terhadap variabelnya dependennya (Penjualan Tunai), digunakan multiple correlation atau korelasi ganda, uji t/uji parsial, uji F (Anova)/uji simultan, serta uji koefision determinasi.

Hipotesis Penelitian

Ho1 : terdapat pengaruh antara Audit Internal yang diproyeksikan dengan pengendalian internal penjualan tunai secara simultan.

Ho2 : terdapat pengaruh antara Audit Internal yang diproyeksikan dengan pengendalian internal penjualan tunai secara parsial.

Ha1 : terdapat pengaruh antara Audit Internal yang diproyeksikan dengan pengendalian internal penjualan tunai.

Ha2 : terdapat pengaruh antara Audit Internal yang diproyeksikan dengan pengendalian internal penjualan tunai.

4.      KESIMPULAN

Berdasarkan bukti-bukti empiris yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

·         Secara simultan bahwa internal auditor yang telah dilaksanakan cukup kuat pengaruhnya terhadap efektivitas pengendalian internal penjulan tunai. Adapun besarnya pengaruh  internal auditor terhadap efektivitas pengendalian internal penjulan tunai adalah sebesar nilai hasil koefisien determinasi. Oleh karena itu penting bagi perusahaan terdapat internal audit sehingga pengendalian internal penjualan tunai terlaksana dengan efektif.


·         Melihat pengaruh secara persial dari variabel independen yang memproyeksikan internal auditor terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan tunai adalah variable Penjualan tunai sesuai dengan syarat keputusan pimpinan dan Tidak terjadinya kecurangan dalam menentukan besarnya jumlah barang yang dikeluarkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STUDI KASUS AXEON N.V

STUDI KASUS AXEON N.V : PENGENDALIAN TINDAKAN, PERSONEL DAN BUDAYA Makalah yang disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Perencanaan dan Penegendalian Manajemen Semester VII/2014 Disusun Oleh: Ade Martika Sari        11121026 Ikrom F.I                     11121070 Luthvika                      12121033 Jurusan Akuntansi  UNIVERSITAS TIR L OGI JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR             Puji syukur Penulis  ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang karena atas tuntunan-Nya yang telah memberi rahmat dan hikmat-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini tentang kasus Axeon N.V ; Pengendalian Tindakan, Personel dan Budaya sebagai syarat pemenuhan nilai pada mata kuliah Sistem Perencanaan dan Penegendalian Manajemen Jurusan Akuntansi Universitas Trilogi. Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan pada penulisan makalah ini. Oleh sebab itu penulis dengan senang hati akan menampung dan menerima saran dan kritik yang bersif

STUDI KASUS PUENTE HILLS TOYOTA

Makalah Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Semester VII /201 4 Disusun oleh (Kelompok 2 ) : Ikrom F.I                           (111210 70 ) Ade Martika Sari              (111210 26 ) Luthvika                            ( 12121033 ) JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA 201 4 KATA PENGANTAR             Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nyalah kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.             Makalah tentang “Kasus 2 PUENTE HILLS TOYOTA ” ini disusun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen dan diharapkan melalui makalah ini, kami dapat menambah wawasan mengenai Strategi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.             Kami mengucapkan terima kasih kepada L ely Dahlia, SE., M. Ak, selaku dosen Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen kami ya

CIHEULANG – MANDALAWANGI, JALUR BASAH BERPACET RIA

Mandalawangi, Juni yang indah ketika bunga abadi memekarkan dirinya, untuk menghiasi kesunyian taman ini. Terbangun dibawah sinar sang surya yang tertutup puncak punggungan dari sudut timur. Kami hadir kembali menembus kabut tipismu membawa semangat baru. Terdapat banyak jalur yang bisa dilewati untuk menuju Mandalawangi, Gunung Pangrango. Jalur yang paling terkenal dan tak asing lagi ditelinga kita adalah jalur dari Cibodas dan dari Gunung Putri. Pada kesempatan kali ini, team kami dengan personil tiga orang, memilih jalur lain. Dengan persiapan matang dan penuh semangat, kami lakukan pendakian melalui jalur Ciheulang. Memulai perjalanan dari Kalibata, Jakarta selatan pukul 18.00 WIB, menaiki minibus berwarna hijau dengan bentuk kotak, mengantarkan kami menuju terminal Kampung Rambutan untuk melanjutkan perjalanan dengan bus antar Provinsi. Tiba di Sukabumi pukul 03.00 WIB, kami segera mencari tempat untuk sejenak beristirahat memejamkan mata. Di sebuah pos tengah-te