foto from google |
Aku yang tak jemu kencani bintang saat semua terlelap
Kau yang selalu menyala diantara malam yang semakin gelap
Kejenuhan ini seakan membuatku semakin muak
Entah apa yang membuatku sulit untuk beranjak
Kokokan ayam seakan memulai kembali hari yang cerah
Matahari secara perlahan memunculkan cahaya merah
Sampai kapan kau akan selalu setia menemaniku?
Sampai kapan pula kau akan mengerti bahwa aku sangat ingin
menjauhimu?
Secara pasti dalam raga ini kau meninggalkan bibit-bibit
Bibit-bibit yang lambat laun akan menimbulkan rasa sakit
Kau bilang sendiri, bahwa kau berbahaya?
Tapi kenapa produksimu tak berhenti menghantui banyak nyawa?
Masyarakat nan konsumtif membelaimu
Bagaian dari kebodohan yang senagaja kau ramu
Seakan menjadi racun yang melambaikan tangan butuh belaian
Akupun selalu bodoh dan jatuh dalam kehangatan yang takkan
tertahan.
Komentar
Posting Komentar