“Akulah abu-abu..”
Ketika warna menjadi keindahan
bagi mereka.
Malam ini, kegelisahanku mengental dalam darah, merasuki kesetiap
rongga-rongga tubuh dan memperlambat otak bekerja dalam menginstruksikan
langkah kaki. Teruslah lukai aku sampai kegelisahan dalam darah keluar dan
habis perlahan, sehingga tergantikan oleh produksi darah-darah baru.
“Akulah abu-abu..”
Diantara fanatisme putih dan
ekstrimisme hitam.
Malam semakin larut, semesta bertransformasi. kutemui kabut menebar imajinasi,
kupacu detak jantung dan kurasakan irama detaknya. Kucoba fokuskan diri dalam
melawan gravitasi. kubentangkan sayap dan perlahan terbang mengudara, senyumku
tersadar aku hanya merayap dalam gelap. Organ-organ seakan tak siaga dan hilang
kendali. Aku terlelap tanpa ucapan indah sampai esok hari.
“Akulah abu-abu..”
Saat kontras dan pencerahan
menjadi kunci pertunjukan.
Aku merasa hidupku tidak hanya sekali, tapi hidupku berkali-kali setiap
hari, setiapku membuka mata pada pagi hari. Kubuka jendela dan kuhirup oksigen
pertama dari luar, kuheningkan sejenak pikiranku lalu menghembuskan
karbondioksida dari kedua lobang hidungku. Pandanganku terpaku pada orang-orang
sekitar yang telah memulai lebih awal harinya, dari balik hordeng.
“Aku tak akan abu-abu selamanya..”
Ketika ruang dan waktu menunjukan
sesuatu yang lebih baik.
Sentuhan-sentuhan angin halus pagi, terus menerus menggoda mataku untuk
terlelap kembali, namun tujuanku, menguatkan mata dari rasa kantuk. Aku mulai
mengingat-ingat kembali tentang cerita apa yang didongenkan dalam mimpi saatku
terlelap tadi malam. Ku berjalan menuju gelas yang berisi air putih untuk
memuaskan dahaga, sebagai konsumsi awal kebutuhan tubuh.
“Burung..”
Entahlah .. ‘seharusnya’ ia bisa
mengelilingi dunia dengan kedua sayapnya, namun kenapa ia masih saja terbang
ditempat. Aku percaya bahwa ribuan burungpun tak akan bisa terbang, bila ia tak
mau belajar terbang.
“Burung..”
Setelah ia bisa terbang, maka
pilihannya adalah terbang cepat atau terbang jauh. Terbang cepat jika ia
memutuskan untuk terbang sendiri. Terbang jauh jika ia memutuskan untuk terbang
bersama-sama. Tujuanlah yang akan menentukan jalan yang ia pilih.
Komentar
Posting Komentar