“Kisah tentang Preman Gang, yang brutal tapi sayang mama…”
Oktober, 12 tahun lalu terjadilah
saat-saat bersejarah, sebuah moment emosional dan sangat menyentuh hati yaitu mengikrarkan sebuah janji
absurd dan terbentuknya sebuah kelompok preman gang (sebut saja kelompok KECOA
TERAKHIR), yang berawal dari empat orang pemuda. Dan sekarang sudah mempunyai
jutaan anggota kecoa-kecoa yang lain.
“Preman”; berarti manusia bebas, terkenal kejam dan “Gang”
dalam kamus bahasa Indonesia berarti; jalan kecil dikampung-kampung dalam kota
/ lorong-lorong. Tanpa panjang lebar, karena ada ngasih tantangan / request / minta diceritain / cari cerita / jiplak / karang,
gimana sih kisah memilukan, duhulu awal empat pemuda bisa ketemu. Nih gua
kasih tau. Baca sampe abis. Kalo udah abis, tambah~
Terbentuknya KECOA TERAKHIR itu bermula dari empat pemuda dengan latar belakang kelam, mencekam dan sangat sulit dibayangkan dengan akal sehat, tapi kalau kalian masih coba untuk membayangkannya, jangan salahkan kalau kalian akan mulai terangsang setelah membayangkannya..
Pemuda yg pertama adalah penggagas, namanya tidak boleh dipublikasikan demi menjaga keseimbangan dunia perpremanan sebut saja "Bunga". "Bunga" memiliki pengalaman pendidikan militer di kazakhtan, merupakan adik kelas dari keponakan saudara jauh adik tirinya Hitler yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah dengan Hitler, bahkan tidak mengenalnya. Dengan semangat dan rasa nasionalisme serta cita-cita yang tinggi, setelah menyelesaikan pendidikan militernya di kazakhtan, "Bunga" datang ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya dan mulai kursus memasak di tiga tampat berbeda… pertanyannya kenapa dengan berbekal pengalam militer di kazakhtan, setelah kembali ke Indonesia malah mengambil kursus masak? Bingungkan .. gua aja bingung, tp pertanyaan ini juga sekaligus menjawab pertanyaan kenapa bisa jadi preman? …yah namanya juga preman.. preman itu BEBAS termaksud bebas memilih..
Seiring dengan seringnya melakukan aksi
pemalakan, cekbol, gangguin orang mesum di jalan layang, rusuh pas lagi ada
acara dangdutan, maka cap preman semakin melekat dihatinya. perlu diingat jangan
sekali-kali terkecoh dengan nama Bunga. Bunga adalah seorang laki-laki perkasa
dengan kumis tipis dan bulu-bulu tipis lainnya di sekitar tubuh.
Pemuda yang kedua namanya Samsudin atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan Om Syam. Lahirnya di Indonesia, orang tuanya juga orang Indonesia tapi pas orang tuanya nikah, nikahnya di belanda. Mungkin itu yang jadi alesan kenapa sampe sekarang Om Syam bingung membedakan mana ibu dan mana ayahnya (secara di belanda melegalkan perkawinan sesama jenis alias pasangan homo), dia juga jadinya bingung apa dia anak pungut ato anak kandung. Om Syam jadi males mikirin masa depan, sampe sempet mikir buat bunuh diri, tapi kerena takut bunuh diri, Om Syam beranggapan mendingan ngebunuh orang, tapi karena takut juga untuk ngebunuh orang maka akhirnya ga jadi bunuh siapa-siapa.
Ditengah keresahannya datanglah
tangan-tangan trampil yang mulai menggerayangi tubuhnya, ternyata itu adalah
tangan "Bunga" yg sedang menggasak isi tas Om Syam, tapi ternyata Om
Syam yang malang hanya membawa hape esia dengan layar ijonya yg imut dan dompet
berisikan KTP. "Bunga" malah jadi iba terhadap Om Syam dan malah
mendengarkan curhatannya Om Syam, kemudian Om Syam mulai menceritakan kisah
hidupnya sama "Bunga". Akhirnya Om Syam direkrut jadi anak buah
pertamanya si "Bunga" karena dianggap memiliki potensi dan masa depan
yang cerah sebagai preman. Akhirnya bersama "Bunga", Om Syam mulai
malakin bencong-bencong tua yang ada di prumpung, taman lawang, cawang kompor,
dimana-mana deh pokonya.
Pemuda yang ketiga lahir dan sempat merasakan angin yang berhembus dari kincir angin di Argentina. Namanya Gonzales, tapi setelah besar melakukan naturalisasi dan menetap di Indonesia, orang-orang pribumi sulit menyebut nama Gonzales berhubung namanya agak sulit diucapkan dan terkesan aneh dikalangan pribumi, maka pengucapannya lama kelamaan berubah dari Gonzales menjadi Gonzale, kemudian jadi Gozale dan akhirnya jadi Gozali, ujung-ujungnya namanya jadi gojali deh, panggilan akrabnya bang Jali.
Bang jali ini orangnya kritis, contohnya
saat harga cabe satu kilonya sampe seratus rebu, dia sempat berpikir jablay aja
yg beratnya rata-rata 49 kilo paling harganya cuman tigaratusan. nah pas bang Jali
lagi demo di depan kedubes India supaya pemerintah Indonesia nurunin harga cabe
(ga tau terlau kreatif atau bego, yangg pasti dia demonya di depan kedubes India), bang
Jali diajak bekerja sama Om Syam. Mungkin karena merasa memiliki visi, misi,
tujuan, merk sempak yang sama akhirnya bang jali ikut jadi preman dan mulai
melakukan aksi-aksi brutal namun tidak anarkis, bersama dengan Om Syam dan
"Bunga".
Yang terakhir nih Pemuda yang ke empat, ehmm.. gimana yah, susah ngejelasinnya, oh gini.. gini, tau Hercules kan? Bukan anaknya Zeus.. yang preman Tanah abang itu loh.. sebelas dua belas lah sama dia, tangannya tatoan, rambutnya pirang-pirang gitu, no punggungnya 17 saat membela timnas di piala AFF. Udah jelas donk sekarang.. oke nama aslinya adalah Tomas Haratzky (kerenkan namanya?) tapi biasa dipanggil Toha, To dari Thomas dan Ha dari Haratzky atau lebih akrabnya sering di pangil dengan sebutan Pak Toha, bisa dibilang pak Toha ini temen lamanya "Bunga" pas di Kazakthan. Di Kazakthan Pak toha kuliah ngambil jurusan psikologi setelah menyelesaikan pendidikannya Pak Toha kembali lebih dulu ke Indonesia meninggalkan "Bunga". Sampe di Indonesia Pak Toha menjadi seorang Psikolog selama dua minggu dan Psikopat selama empat tahun.. Mungkin dipikirnya psikolog sama psikopat kerjanya sama kali, mentang-mentang namanya hampir sama.. Akhirnya Pak Toha sadar kalo Psikopat itu beda sama Psikolog, tapi sayangnya setelah empat tahun dia baru nyadar.. Pas udah sadar nah dia ketemu tuh ama temen lamanya si "Bunga" nah abis itu di ajak bergabung deh.. Lumayan lah berbekal pengalamannya jadi psikopat Pak Toha bisalah nakutin anak anak SD yang baru balik dengan piso babinya.. Abis itu dipalakin deh anak SD nya..
Noh cerita singkat dari pertemuan empat pemuda, ga usah bingung ini cerita nyata apa bukan karena jawabannya udah pasti ini kisah Nyata, tinggal tunggu aja produser film horor mana yang mau ngangkat kisah nyata ini kelayar lebar, dengan versi 3d tentunya…
SALAM PREMAN….
Komentar
Posting Komentar