Langsung ke konten utama

MENGGARUK KESELURUH BAGIAN YANG GATAL



“Bahagia itu sederhana, bisa menggaruk keseluruh bagian yang gatal”

Aku, pengguna raga yang sudah 24 tahun lamanya. Jangka waktu yang konon katanya memasuki tahap pengakuan sebagai orang dewasa. Yang katanya pula, sudah memasuki fase pendewasaan pikiran dalam hidupnya. Tapi aku kira, pikiranmu akan menuntun pada titik kegalauan, titik antara keinginan dan kenyataan.

“Dititik tertentu dalam kehidupan, kita kehilangan kendali atas apa yang terjadi, dan hidup kita kemudian dikontrol oleh nasib atau takdir. Itulah kebohongan terbesar dunia!”
“Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang.” – Pramoedya Ananta Toer

Fenomena yang akan kamu alami pertama adalah “Serangan Undangan”. Ketika teman perempun dipersunting oleh laki-laki yang lebih tua darinya dan ketika teman laki-laki yang telah siap dan memberanikan diri untuk menikahi pasangannya. Dilain arah serangan itu pula akan dilancarkan oleh orang tuamu dengan berbagai macam pertanyaan ketika mengetahui anaknya menghadiri acara pernikahan temannya.

Fenomena kedua yang tak dapat dipungkiri adalah “Serangan dilema antara Study atau Karir”. Ada yang memilih langsung melanjutkan S2 atau pendidikan profesi yang mereka kejar, ada pula yang mengejar pekerjaan untuk menambah pengalaman dahulu dan berniat melanjutkan pendidikan nantinya. Ada yang memberanikan diri memilih karir diluar jurusan kuliahnya, ada pula yang meneruskan idealismenya semasa kuliah yaitu berjalan dijalan aktivis atau memilih jalan untuk berbisnis.

“Ketahuilah bahwa pemandangan yang tertatap oleh mata bisa sangat mengecoh pemikiran dalam kepala; bahwa kita sedang menatap sesuatu yang benar, padahal kebenaran itu terbatasi sudut pandang dan kemampuan mata kita sendiri.”

Kedua fenomena tersebut mungkin ada dipikiran aku, kamu dan mereka, terus berputar-putar dalam imajinasi yang tak henti sehingga menimbulkan kebimbangan-kebimbangan serta kegalauan untuk melanjutkan atau mempengaruhi pilihanmu dalam perjalanan hidup menuju masa depan. Aku kira inilah penyakit yang sama-sama kita alami akibat terlalu melihat teman-temanmu sehingga kita tidak dapat fokus pada perjalanan diri sendiri. Semestinya kita harus terbebas dari terlalu banyaknya pikiran membanding-bandingkan hidupmu dengan teman-temanmu.

“Jadilah dirimu sendiri, pribadi orang lain sudah ada yang memiliki”

Sebagai obatnya, kita hanya diminta untuk menyadari dan pahami bahwasanya perjalanan hidupmu adalah jalanmu sendiri. Karena hanya diri sendirilah yang mengetahui kapasitas, kualitas, kebahagiaan dan kepuasan menurutmu sendiri, dalam menangkap sinyal-sinyal peluang dan kesempatan pada jalan yang kamu lalui. Jika pada fase ini kita berhasil memilih dan menjalani kehidupan dengan baik, kita akan lebih kuat dan berkarakter, seolah-olah kita sudah menemukan jalan hidup sendiri, padahal kita pun samar melihatnya dan hanya orang lain yang bisa menilai.

“Agar bisa menanjak di dunia ini, kau harus menjadi sarjana? Dan begitulah ceritanya sehingga dunia kehilangan banyak petani, pembuat roti, pedagang barang antik dan penulis hebat” – Paulo Coelho


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STUDI KASUS AXEON N.V

STUDI KASUS AXEON N.V : PENGENDALIAN TINDAKAN, PERSONEL DAN BUDAYA Makalah yang disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Perencanaan dan Penegendalian Manajemen Semester VII/2014 Disusun Oleh: Ade Martika Sari        11121026 Ikrom F.I                     11121070 Luthvika                      12121033 Jurusan Akuntansi  UNIVERSITAS TIR L OGI JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR             Puji syukur Penulis  ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang karena atas tuntunan-Nya yang telah memberi rahmat dan hikmat-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini tentang kasus Axeon N.V ; Pengendalian Tindakan, Personel dan Budaya sebagai syarat pemenuhan nilai pada mata kuliah Sistem Perencanaan dan Penegendalian Manajemen Jurusan Akuntansi Universitas Trilogi. Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan pada penulisan makalah ini. Oleh sebab itu penulis dengan senang hati akan menampung dan menerima saran dan kritik yang bersif

STUDI KASUS PUENTE HILLS TOYOTA

Makalah Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Semester VII /201 4 Disusun oleh (Kelompok 2 ) : Ikrom F.I                           (111210 70 ) Ade Martika Sari              (111210 26 ) Luthvika                            ( 12121033 ) JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA 201 4 KATA PENGANTAR             Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nyalah kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.             Makalah tentang “Kasus 2 PUENTE HILLS TOYOTA ” ini disusun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen dan diharapkan melalui makalah ini, kami dapat menambah wawasan mengenai Strategi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.             Kami mengucapkan terima kasih kepada L ely Dahlia, SE., M. Ak, selaku dosen Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen kami ya

CIHEULANG – MANDALAWANGI, JALUR BASAH BERPACET RIA

Mandalawangi, Juni yang indah ketika bunga abadi memekarkan dirinya, untuk menghiasi kesunyian taman ini. Terbangun dibawah sinar sang surya yang tertutup puncak punggungan dari sudut timur. Kami hadir kembali menembus kabut tipismu membawa semangat baru. Terdapat banyak jalur yang bisa dilewati untuk menuju Mandalawangi, Gunung Pangrango. Jalur yang paling terkenal dan tak asing lagi ditelinga kita adalah jalur dari Cibodas dan dari Gunung Putri. Pada kesempatan kali ini, team kami dengan personil tiga orang, memilih jalur lain. Dengan persiapan matang dan penuh semangat, kami lakukan pendakian melalui jalur Ciheulang. Memulai perjalanan dari Kalibata, Jakarta selatan pukul 18.00 WIB, menaiki minibus berwarna hijau dengan bentuk kotak, mengantarkan kami menuju terminal Kampung Rambutan untuk melanjutkan perjalanan dengan bus antar Provinsi. Tiba di Sukabumi pukul 03.00 WIB, kami segera mencari tempat untuk sejenak beristirahat memejamkan mata. Di sebuah pos tengah-te