Aku masih bertelanjang dada menyambutnya,
Ketika cahaya merah matahari mulai memudar menutup semua
kenangan siang itu
bukan tentang perang, namun tentang pilihan hidup seseorang
haripun semakin gelap, aku tak lagi menjadi bintangnya.
Engkau memasang langkah dikakiku
Engkau memasang ayun di tanganku
Agar aku menjauh dan merindukanmu.
Perang, perdamaian, kehancuran, kedigjayaan
Apa semua penyebabnya?
Jika dirangkum, semua esensi akan bermuara pada ‘Cinta’
Kubur semua kenangan, jika itu akan membebanimu.
Saat hatimu gelap, tancapkan lilin di ujung tengkorak
Dan sembahlah berhala bernama ‘Harapan’
Kita tak memiliki satu abad untuk mendendam
Tapi kita selalu punya satu detik
Untuk melupakan dan memaafkan!!!
Komentar
Posting Komentar