Langsung ke konten utama

JAKARTA, MUSIM PENGHUJAN DIAKHIR OKTOBER



Wangi aroma tanah naik saat rintik hujan mulai membasahi tanah yang kering, hangat dan baunya sangat khas. Hujan itu rintik, rintik membawa ketenangan, rintik yang memanggil kembali kenangan, dan juga rintik yang membuat rindu. Rindu untuk mengisi blog misalnya. Sudah cukup lama rasanya jari ini tidak menari-nari, merangkai kalimat demi kalimat untuk membentuk sebuah bacaan absurd.

Jakarta .. saat ini sedang ingin di peluk terus menerus, lagi-lagi karna rintik itu. Matahari hanya beberapa saat mengintip dan kemudian menghilang. Esok harinya pun seperti itu. Tidak heran bunga-bunga sedang merekah-rekahnya saat ini.

Ada yang dibuat tenang ada pula yang dibuat resah. Rintik tidak selalu di anggap baik bagi sebagian pandangan, rintik juga dapat memanggil kesedihan yang dulu, rintik membuat luka kering menjadi basah kembali, apalagi rintik di sabtu malam, sepasang kekasih yang sedang romantis-romantisnya memandang langit melihat bintang akan mengeluh ketika rintik itu jatuh perlahan.

Burung-burung berteduh di bawah atap rumah dan pohon yang rindang, jalanan riuh ramai dengan suara klakson motor dan mobil, beberapa pengendara motor terlihat seragam mengenakan jas hujan dengan berbagai warnanya, pejalan kaki dengan gulungan celana setengah betis lengkap dengan payungnya. Tetangga sebelah kiri dan kanan menutup dengan rapat pintu dan jendela rumahnya dan memilih untuk terlelap dengan udara dingin jakarta yang jarang dirasakan.

Itulah sebagian potret aktivitas disaat rintik jatuh dari langit jakarta. Berbeda dengan yang lainnya, aku .. hanya duduk di depan layar laptop sambil mendengarkan beberapa musik Psychedelic Rock, bersama bungkusan –sahabat 12cm- dan susu panas. Tepat di depan jendela terelihat jelas rintik-rintik yang jatuh, berharap rintik dapat memberi jawaban atas pertanyaanku. Rasanya waktu cepat sekali berlalu, dulunya aku masih berlari-larian dengan kaki telanjang bersama teman-teman di kebon belakang rumah, menikmati rintik-rintik yang jatuh dengan sebuah bola plastik dan saling lempar tanah basah.

Mengingat waktu cepat sekali berlalu, seharusnya rintik tidak membuatku menjadikannya salah satu dari seribu jenis alasan untuk berlama-lama dalam keberharapan dan ketidaktertarikan. Karena pada akhirnya rintik nantinya juga akan berhenti, sehingga tidak dapat di jadikan alasan olehku.

“Mengapa masih ada orang yang terus berdiri tegak dan berteriak lantang padahal sudah terjatuh berkali-kali ?”

“Mengapa masih ada orang yang memilih berjalan pelan dengan sebuah kendaraan sedangkan jalan yang dilaluinya sangat sepi dan kosong?”

“Mengapa masih ada orang yang bertahan pada pilihannya sedangkan akhir dari sebuah pilihannya pun belum tentu baik?”

“Mengapa masih ada orang yang menempuh jalan berkelok sedangkan di sisi lain banyak jalan yang lurus ?”

Manusia dan dramanya, pada dasarnya kehidupan memanglah sebuah panggung pagelaran drama besar-besaran yang telah disusun rapih alur ceritanya dan saling keterkaitan, di tentukan secara tepat aktor-aktornya begitu pun akhir dari ceritanya. Manusia sangat pandai menyembunyikan dengan rapih sesuatu yang berasal dari dirinya sendiri, sedangkan menyembunyikan sesuatu yang berasal dari orang lain mereka sangat ceroboh. Manusia terlalu pandai berperan seolah-olah seperti malaikat dan ada pula manusia yang pandai berperan seola-olah dirinya iblis. 

Aku yakin mereka hanya sedang memilih alur ceritanya masing-masing dan memilih untuk di rekam sebagai aktor yang seperti apa mereka pada akhirnya. Karena semua Itu hanya soal pilihan, harapan, keyakinan  serta kepercayaan. 

Hidup akan terus berjalan, rintik hujan akan terus hadir pada waktunya. Hidup ini cair, semesta ini bergerak, realitas berubah. Apa yang terjadi satu kali tidak bakal terjadi lagi, tapi apa yang terjadi dua kali, pasti akan terjadi tiga kali dan seterusnya.

“Jika kebetulan terjadi terlalu banyak, apakah kamu percaya itu tidak bermakna?”

“Kenyataan dapat menghancurkan mimpi-mimpi, tapi kenapa mimpi tidak dapat menghancurkan kenyataan?”

“Seberapa indah mimpi, jika tetap mimpi?”

Kita hanya bisa memesan Bir, tapi kita tidak bisa memesan takdir.. Barangkali hidup adalah doa yang panjang, dan sunyi adalah minuman keras. Cheerrrsss!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STUDI KASUS AXEON N.V

STUDI KASUS AXEON N.V : PENGENDALIAN TINDAKAN, PERSONEL DAN BUDAYA Makalah yang disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Perencanaan dan Penegendalian Manajemen Semester VII/2014 Disusun Oleh: Ade Martika Sari        11121026 Ikrom F.I                     11121070 Luthvika                      12121033 Jurusan Akuntansi  UNIVERSITAS TIR L OGI JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR             Puji syukur Penulis  ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang karena atas tuntunan-Nya yang telah memberi rahmat dan hikmat-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini tentang kasus Axeon N.V ; Pengendalian Tindakan, Personel dan Budaya sebagai syarat pemenuhan nilai pada mata kuliah Sistem Perencanaan dan Penegendalian Manajemen Jurusan Akuntansi Universitas Trilogi. Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan pada penulisan makalah ini. Oleh sebab itu penulis dengan senang hati akan menampung dan menerima saran dan kritik yang bersif

STUDI KASUS PUENTE HILLS TOYOTA

Makalah Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Semester VII /201 4 Disusun oleh (Kelompok 2 ) : Ikrom F.I                           (111210 70 ) Ade Martika Sari              (111210 26 ) Luthvika                            ( 12121033 ) JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA 201 4 KATA PENGANTAR             Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nyalah kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.             Makalah tentang “Kasus 2 PUENTE HILLS TOYOTA ” ini disusun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen dan diharapkan melalui makalah ini, kami dapat menambah wawasan mengenai Strategi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.             Kami mengucapkan terima kasih kepada L ely Dahlia, SE., M. Ak, selaku dosen Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen kami ya

CIHEULANG – MANDALAWANGI, JALUR BASAH BERPACET RIA

Mandalawangi, Juni yang indah ketika bunga abadi memekarkan dirinya, untuk menghiasi kesunyian taman ini. Terbangun dibawah sinar sang surya yang tertutup puncak punggungan dari sudut timur. Kami hadir kembali menembus kabut tipismu membawa semangat baru. Terdapat banyak jalur yang bisa dilewati untuk menuju Mandalawangi, Gunung Pangrango. Jalur yang paling terkenal dan tak asing lagi ditelinga kita adalah jalur dari Cibodas dan dari Gunung Putri. Pada kesempatan kali ini, team kami dengan personil tiga orang, memilih jalur lain. Dengan persiapan matang dan penuh semangat, kami lakukan pendakian melalui jalur Ciheulang. Memulai perjalanan dari Kalibata, Jakarta selatan pukul 18.00 WIB, menaiki minibus berwarna hijau dengan bentuk kotak, mengantarkan kami menuju terminal Kampung Rambutan untuk melanjutkan perjalanan dengan bus antar Provinsi. Tiba di Sukabumi pukul 03.00 WIB, kami segera mencari tempat untuk sejenak beristirahat memejamkan mata. Di sebuah pos tengah-te