Ruang Kosong

AKU DAN KAU Pagi itu, ketika matahari hadir dari ujung timur dunia, kembali menyinari pinggiran selatan kota Jakarta. Tanda dimulainya kesibukan hidup diawal pekan ini. Kuhirup kembali udara yang terasa sejuk namun mungkin sudah terkontaminasi oleh asap-asap mesin jalanan. Terbangun dari mimpi aneh malem itu, membuka mata dan mengingatkanku akan satu hal yang tak sengaja terlupakan. Terasa berat sekali melawan gaya gravitasi bumi yang ada diranjang empuk nan nyaman, pagi itu. Hati ini terasa bebas tanpa beban karena tak ada kelas, aku tuangkan beningnya genangan yang ada didalam galon ke dalam gelas kecil untuk memuaskan kerongkongan ini. Dengan paras serta rambut yang masih lecek seperti jemuran yang belum di gosok, aku pun membawa diri ini kedepan hidangan santapan pagi. Porsi ringan namun kaya akan gizi. Hangatnya hidangan tersebut, tak sehangat rasa kekeluargaan dimeja lonjong saat kita duduk bersama untuk menggigit sendok masing-masing. Seiring berjalannya waktu, m

I’M NOT STUPID TOO Kapan terakhir kali kau memuji seseorang? Kapan terakhir kali orang lain memujimu? Sudah lama bukan? orang dewasa mengira dengan mengomeli kami, mereka sedang berkomunikasi? Sebenarnya mereka Cuma berbicara sendiri. Kami pura-pura mendengarkan, tapi omongan mereka langsung menguap begitu saja. Mereka sendiri tidak peduli didengarkan atau tidak, asalkan mereka bisa bicara panjang lebar, mereka pasti puas. Kami hanya bisa menonton mereka, apakah ia sadar kalau omelan mereka bisa membunuh karakter kami. Orang dewasa terlalu banyak bicara. Apakah ia tidak mengerti “apa yang disebut kelebihan muatan?”. Terkadang kami juga ingin didengar, namun kami sama sekali tidak boleh membantah. Akhirnya kami tahu, “Lebih baik diam saja.” Ini tentang sebuah keluarga, dimana orang tua yang selalu menilai bagus atau tidaknya seorang anak dari sisi akademiknya saja (nilai sekolah). Kadang orang tua tidak memperhatikan bakat dan potensi yang dimiliki seorang anak

PELANGI        Alhamdulillah genap setahun kita lewati bersama. Semangat, keringat serta semua energi  kita curahkan dalam jalan yang berbatu dan berdebu menuju harapan tujuan impian bersama. Belum ada tinta emas berkarat yang kita coretkan saat itu. Tapi berbanggalah, kita masih tegak berdiri bersama dan tak kenal lelah berusaha mencoretkan tinta itu diwaktu yang akan datang, dibawah bendera yang kita banggakan!        Kita lihat jejak langkah tahun lalu, banyak pelajaran dan pengalaman yang patut di perhatikan sebagai bekal untuk meneruskan jejak langkah selanjutnya. Satukan tujuan, satukan langkah, tetap kuat kita bersinar!      Badai yang sudah berlalu, karang-karang yang sudah kita terjang saat itu, akan kita temui lagi dengan volume yang mungkin lebih besar diperjalanan selanjutnya. Sing-singkan lengan baju dan kepalkan tangan... langkahkan bersama! “hujan yang kita lalui saat ini, akan membawa kita menemui pelangi, setelahnya...” thanks brothers and sisters! you

Kita adalah kata-kata yang keluar dari mulut kita. Setiap hari. " Tulis sejarah mu sendiri. Entah dengan belati atau pensil curian. Entah diatas kertas atau tembok penjara. Ini hidup mu.. " - om JRX - kalau kita ga mau hari ini (hari yg berkesan) berakhir pada pukul 24.00 nanti, maka tulislah dan hari ini akan abadi.   Saya gak ingin jadi motivator. Pengennya jadi sahabat seperjuangan aja. Sama-sama berjuang menghasilkan karya iseng-iseng versi kita sndri ^_^ semua orang dilahirkan kreatif. Fakta! Kreativitaslah yang membuat kita lebih hidup. Kebosanan akan masuk ketika kreativitas keluar ruangan. T anpa kreativitas, kebosanan akan membunuh kita sedikit demi sedikit. Jadi jangan kasih peluang seharian bosen tanpa mengerjakan apa-apa ^_^ Masa depan adalah milik mereka yang tetap berkarya meskipun karyanya sederhana dan pernah gagal. Salah satu kesalahan terbesar dalam hidup

LINTAS PULAU Trip kali ini adalah Pulau kayu angin bira yang merupakan gugusan kepulauan seribu, secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu provinsi DKI Jakarta. Pulau kecil berpasir putih dan tak berpenghuni ini memang tak terawat, namun sangat indah. Tak ada pengawasan kunjungan dan pengawasan kebersihan yang saya temui, sehingga ditekankan pada kesadaran pengunjunglah untuk menjaga kebersihan dan keaslian pulau ini. Luas pulau yang hanya selebar lapangan sepak bola ini ditumbuhi pepohonan dan semak-semak yang tumbuh tak beraturan. Pasir-pasir putih serta air laut yang bening menghiasi sekeliling pulau nan indah ini. Hembusan angin kencang meniup ombak-ombak terjang karang yang kokoh menghadang. Sesekali terlihat burung-burung pencari ikan menukik tajam ditengah lautan yang luas. Aduhai eksotisnya, membawa jiwa kami dalam ketentraman dan melupakan bisingnya deru mesin dan ramainya kehidupan kota jakarta. from google from go

03.29 WIB Tersenyumlah, lupakan kesepianmu Bahagialah, lupakan gelapmu Sakit yang kamu rasa tak setara dengan bahagia yang akan didapat. Saatnya tersesat dirimba asmara Bersama ribuan puisi dari dalam bayang-bayang Pernahkah bertemu wanita cantik yang tak ada tapinya? Teriknya matahari membuat sang pejuang gerah Dan melepas topeng penyamarannya Melelehkan tembok penjara hatinya Jadilah matahari itu Cinta adalah ribuan purnama Ribuan purnama yang menyinari sudut gelap hati ini, Laras-laras cinta jadikan aku pelurunya Pagi itu, aku diarahkan ke hatinya yang penuh bayang-bayang Orang yang hadir dihidupmu saat ini adalah karena sebuah alasan Mereka akan berimu bahagia dan kecewa Mungkin sesaat, mungkin juga untuk selamanya Entahlah! Indah adalah ketika kekasih tak henti menemanimu melawan dunia So, dear. Whoever you are. Thank you Cahaya hati pratiwi Titipan ketika fajar menjelang Saya tak sedang menulis puisi. karena