Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

SORE

Aku masih bertelanjang dada menyambutnya, Ketika cahaya merah matahari mulai memudar menutup semua kenangan siang itu bukan tentang perang, namun tentang pilihan hidup seseorang haripun semakin gelap, aku tak lagi menjadi bintangnya. Engkau memasang langkah dikakiku Engkau memasang ayun di tanganku Agar aku menjauh dan merindukanmu. Perang, perdamaian, kehancuran, kedigjayaan Apa semua penyebabnya? Jika dirangkum, semua esensi akan bermuara pada ‘Cinta’ Kubur semua kenangan, jika itu akan membebanimu. Saat hatimu gelap, tancapkan lilin di ujung tengkorak Dan sembahlah berhala bernama ‘Harapan’ Kita tak memiliki satu abad untuk mendendam Tapi kita selalu punya satu detik Untuk melupakan dan memaafkan!!!

GUNUNG KERINCI, PESONA INDAH ATAP SUMATERA NAMUN PENUH DENGAN BAHAYA

“Keinginan adalah sumber penderitaan” sebait lyrik lagu Iwan Fals yang mencoba menyadarkan pada pendengarnya bahwa penyebab penderitaan adalah keinginan sendiri, terlebih kita harus hadapi penderitaan tersebut untuk mencapai keinginan.             Keinginan mereka adalah sampai pada empat puncak gunung di Sumatra (Lintas Sumatera ) , dimulai dari Gunung Kerinci. Keberangkatan dengan pesawat dari Jakarta menuju Jambi sekitar satu jam mengudara, dilanjut naik angkutan 15 menit menuju kantor jasa mobil travel. Memulai perjalanan kembali dari tempat jasa mobil travel Jambi menuju daerah Sungai Penuh dengan menempuh waktu 12 jam. Lanjut Sungai Penuh ke Tugu Macan (Basecame pendakian Kerinci) menaiki angkot lokal kurang lebih setengah jam. Hampir satu hari penuh waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi keinginan dan bahkan baru sampai pos awal pendakian. Hari 1 Mereka memulai pendakian tepat pukul 12.00 siang dengan personil empat orang (Adul, Ano