Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

TERIMAKASIH BADUY

Terimakasih Baduy... Sinar mentari membuka mataku pada kehidupan yang tentram. Senyuman dari wajah-wajah yang bersahaja mengawali hariku penuh makna. Membangunkan dari mimpi-mimpi mewah semalam. Mimpi mewah yang membutakan mata dan memupuk keserakahan tanpa mempedulikan alam. Terimakasih baduy... kau yang selalu berpihak pada alam, sebelum alam tak lagi berpihak pada kita. Dari akar sampai setiap pucuk daun, kaulah yang mengerti akan memanfaatkan dan menjaganya. Dalam setiap hisapan oksigen, kau yang mengerti cara bijak dalam melestarikannya. Tanpa jarum jam yang menunjukan angka, alam membisikanmu kapan dan kemana kau harus bergerak melangkah. Terimakasih Baduy Kau berdiri dengan gagah melawan roda peradaban. Kau berani memilih mengasingkan diri dan menutup mata atas modernisasi yang penuh keserakahan. Kau menyadarkan segelintir jiwa, bahwa hidup bukan soal kemapanan. Hidup bergotong royong, bukan tentang kekayaan keluarga dan dirisendiri. Terimakasih Baduy, Da

SAHABAT 12 CENTIMETER

foto from google Aku yang tak jemu kencani bintang saat semua terlelap Kau yang selalu menyala diantara malam yang semakin gelap Kejenuhan ini seakan membuatku semakin muak Entah apa yang membuatku sulit untuk beranjak Kokokan ayam seakan memulai kembali hari yang cerah Matahari secara perlahan memunculkan cahaya merah Sampai kapan kau akan selalu setia menemaniku? Sampai kapan pula kau akan mengerti bahwa aku sangat ingin menjauhimu? Secara pasti dalam raga ini kau meninggalkan bibit-bibit Bibit-bibit yang lambat laun akan menimbulkan rasa sakit Kau bilang sendiri, bahwa kau berbahaya? Tapi kenapa produksimu tak berhenti menghantui banyak nyawa? Masyarakat nan konsumtif membelaimu Bagaian dari kebodohan yang senagaja kau ramu Seakan menjadi racun yang melambaikan tangan butuh belaian Akupun selalu bodoh dan jatuh dalam kehangatan yang takkan tertahan.