Tarzan,
semua orang pasti mengetahui tentang seseorang -dalam film- yang hidup sendiri
dalam hutan. Di Indonesia, khususnya di Danau Gunung Tujuh Jambi menyimpan kisah
hidup seorang Pria lanjut Usia sejak tahun 1974.
Setelah berhasil
menapaki atap Sumatera (Puncak Gunung Kerinci), keempat pemuda dalam perjalanan
panjang Lintas Sumatera melanjutkan perjalanan ke Danau Gunung Tujuh. Matahari terik
tanggal 5 Juni, memulai perjalanan dari Base Camp pendakian Kerinci dengan
menumpangi Mobil menempuh waktu perjalanan 30menit sampai di Pos Danau Gunung
Tujuh.
Sahril
Panggilannya, Pria yang bertahan hidup ditengah alam sejak Tahun 1974 ditemani
seekor Anjing setia yang penurut. Pria paruh baya bekerja sebagai nelayan yang
melayani rekreasi –Wisata naik sampan- Dari Muara Danau ke Pasir Putih, Batu
Mesjid, Pondok Merah atau Keliling Danau Gunung Tujuh.
Danau Gunung Tujuh
menjadi salah satu danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara. Luasnya sekitar
960 hektar, panjang 4,5 km, serta lebar 3 km. Ketinggian danau itu sekitar
1,950 meter di atas permukaan laut. Sesuai namanya, danau itu dikelilingi tujuh
gunung. Yakni, Gunung Hulu Tebo (2.525 mdpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 mdpl),
Gunung Madura Besi (2.418 mdpl), Gunung Lumut (2.350 mdpl), Gunung Selasih
(2.230 mdpl), Gunung Jar Panggang (2.469 mdpl), dan Gunung Tujuh itu sendiri
(2.735 mdpl).
Beliau
terlihat mengalami Stroke ringan karena tangan dan kaki sebelah kanannya
berfungsi tidak maksimal. Dengan dayung dan sampannya beliau menawarkan jasa
tanpa mematok tarif alias seikhlasnya. Bicaranya sangat lembut, sopan, teramat
ramah, beliau menghabiskan hari-harinya dikesunyian alam.
Karena berada jauh
di atas Gunung Tujuh, pengunjung harus melewati rimba belantara dengan jalur
mendaki. Diperlukan waktu dua jam lebih dengan jarak dari pos masuk ini sekitar
6 km. Selain itu, warga sekitar tidak mengetahui asal-muasal danau tersebut
Namun, salah satu tempat wisata di indonesia itu diyakini ada sejak berabad-abad
lamanya.
Apakah ini tentang idealisme pilihan hidup seseorang
yang memang memilih untuk hidup ditengah ketentraman alam, tak mau larut dalam
perkembangan zaman? Atau tentang perkembangan zaman yang memaksa seseorang
keluar dalam pergerakannya? Apapun alasannya beliau adalah orang yang luar
biasa!
Soe Hok Gie pernah berkata, “hanya ada dua
pilihan hidup, menjadi apatis atau menjadi pengikut arus, tetapi aku memilih
untuk jadi manusia Merdeka!”Pak Sahril adalah seseorang yang memilih merdeka!
Komentar
Posting Komentar